Senin, 01 Mei 2017

MENG ANALISIS DEDUKTIF KARYA (DESAIN KOMUNIKASI VISUAL)

Hello gengs! kali ini isun (saya) akan memposting menganalisis deduktif karya

Analisis Deduktif

PENGERTIAN SENI

Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.

Monroe Breadsky dalam bukunya yang berjudul ”Aesthetic : Problems in the Philosophy of Criticism” menyebutkan sesuatu yang menyenangkan tersebut sebagai ciri-ciri estetik, yaitu :


a. Kesatuan (Unity)
Suatu benda dikatakan memiliki nilai estetis harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.

b. Kerumitan (Complexity)
Suatu benda dikatakan memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, saling berlawanan, saling menyeimbangkan dan sebagainya

c. Kesungguhan (Intensity)
Suatu benda dikatakan memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan suatu benda yang memiliki kualitas atau nilai tertentu yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria dan sebagainya yang ditampilkan secara bersungguh-sungguh.


            Berdasarkan Teori Monroe Breadsky di atas saya akan menganalisis sebuah karya dibawah ini :
Karya kartika affandi
Berjudul “My Head’s broken”

Kesatuan (unity)
Ini berarti bahwa benda estetis ini tersusun secara baik atau sempurna bentuknya. Susunan komposisi bentuk wajahyang sudah perhitungkan terhadap bidang kanvas yang lumayanlebar. komposisi dan gradasinya kartika benar–benar terasamenyatu, , disini kekuatan goresan sangan terasa sekali dalammemainkan jari jemarinya, suasana kesakitan benar– benarmendominasi karya ini , seakan penikmat benar- benar diajak berbicara dan menyatu dengan rasa sakitnya , ada semacam ruh yangkeluar dalam lukisan ini. Dalam hal ini saya memberi nilai 8

           
Kerumitan(complexity)
Benda estetis atau karya seni yang bersangkutan tidak sederhanasekali, melainkan kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan ataupun mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.Lukisan ini mengandung kerumitan yang sangat dalam, coba kalaudilihat dari besarnya dan lebarnya kanvas, sangat sulit ketikamembuat lukisan bergerak, goresan pada baygrond warna kuningdangat terasa utuh dan tmemiliki gradasi warna yang sangat halus,disini benar 2 sangat indah . sepertinya sangat sederhana , tapi kalaudiamati benar 2 mengandung kerumitan yang sangat tinggi . Gerakanitu seolah tidak putus . melainkan kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan ataupun mengandung perbedaan-perbedaanyang halus. Juga dalam membuat detail-detail wajah , disini benar benar sangat rumit untuk memilah dan memastikan warna. Ada beberapa aksen warna putih sebagai sesuatu garis warna penggantiwarna hitam yang sangat jarang dipergunakan untuk membuat bidang 2 wajah. Dengan ini saya memberi nilai 9.


Unity

8

complexity

9

Intensity

7
Total
24


Terimakasih GENGS sudah membaca postingan ini! smoga bermanfaat! wewaaaaa

Materi DKV : Gaya desain New Wave

Gaya desain New Wave

pada kesempatan ini isun (saya dalam bahasa banyuwangi) akan menjelaskan apa itu gaya desain new wave. semoga bermanfaat!

apa itu new wave?

New wave adalah gaya desain yang muncul pada tahun 70-anNew Wave Pada desain grafis masih banyak menggunakan unsur/teknik desain Swiss modern. New wave masih mementingkan unsur keterbacaan di samping unsure estetis dan teknik computer. New Wave dibagi 2: New Wave Eropa & New Wave Amerika (yang cendruk lebih besar) Tokoh New wave : Wolfgang Weingart, Greiman (Amerika) dan Order Matt dan Tissi (Eropa)

Weingart sebagai ahli typesetting,  merombak standar baku tipografi modern yang kaku dan ketat. Dia mengubah dan mengevaluasi ulang potensi tipografi sehingga dengan sentuhan spontanitas dan intuisinya
Weingart berpikir bila tipografi adalah sebuah seni yang dapat dieksploarsi menggunkan intuisi dan spontanitas
CONTOH GAYA DESAIN
NEW WAVE
contoh karya Wolfgang Weingart
contoh karya Rosmarie Tissi    
contoh karya Wolfgang Weingart


contoh karya Alchimia dan Memphis